Identifikasi spesies dari filum Platyhelminthes dan fisik Annelida

Identifikasi Spesies dari Filum Platyhelminthes dan Filum Annelida

Nur Fiqhia Miftahul Jannah
Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan , Institut Agama Islam Negeri Jember
NIM: T20158032


ABSTRAK
    Filum Platyhelminthes dan filum Annelida memiliki banyak spesies di bumi ini, baik didarat maupun di air. Penelitian yang dilakukan terhadap dua filum ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi salah satu spesies dari filum Platyhelminthes dan Annelida berdasarkan kunci identifikasinya. Selain itu, bertujuan untuk mengklasifikasikan spesies tersebut dan membuat dendogram dari filum  Platyhelminthes dan Annelida. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan pengamatan secara langsung menggunakan lup, kemudian mengidentifikasi karakter morfologi sesuai pengamatan dan mengklasifikasikan setiap spesies berdasarkan pada literatur. Hasil dari penelitian yaitu didapatkan ordo Polycladida, Haplotaxida, Tricladida, dan Phyllodocida. Ordo yang termasuk dalam filum  Platyhelminthes yaitu Polycladida dan Tricladida. Sedangkan yang termasuk dalam filum Annelida adalah Haplotaxida dan Phyllodocida.

Kata kunci: Platyhelmintes, Annelida,

PENDAHULUAN

      Hewan diciptakan oleh Sang Pencipta sangat beragam. Ada hewan yang hidup di darat, di air tawar dan ada pula hidup di air laut. Bentuk tubuh dan fungsi dari organ tubuh yang dimilikinya tergantung oleh lingkungan yang dirinya tempati, sehingga tubuhnya beradaptasi dengan lingkungannya agar dirinya mampu mempertahankan hidupnya. Walaupun tempat tinggal, bentuk tubuh dan lain-lainnya banyak yang berbeda,tetapi asal muasal seluruh hewan sama yaitu bersal dari air. Hal ini telah di terangkan dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 45 yang berbunyi:   
وَٱللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِّن مَّاءٍ فَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰ بَطْنِهِۦ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰ أَرْبَعٍ يَخْلُقُ ٱللَّهُ مَا يَشَاءُ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan diatas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
       Dari penjelasan ayat tersebut telah dijelaskan bahwa ada pula hewan yang diciptakan dari air berjalan tanpa kaki melainkan perutnya. Salah satu hewan tersebut yaitu hewan dari filum Platyhelminthes dan filum Annelida. Kedua filum ini merupakan kelompok hewan cacing-cacingan, baik cacing yang hidup di darat maupun cacing yang hidup di laut.
   Filum Platyhelmithes terdiri atas cacing dorsoventral pipih yang biasa dikenal sebagai cacing pipih (dari bahasa Yunani platys berarti datar dan helmintos yang berarti cacing). Platyhelminthes adalah salah satu filum binatang terbesar setelah arthropoda, moluska, dan chordata dan mencakup lebih dari 20.000 spesies, lebih dari setengahnya adalah cacing pipih parasit. Salah satu cacing pipih yang klasik yaitu Turbellaria hidup diberbagai habitat, dari mata air tawar, sungai, danau, dan kolam ke lautan dan habitat darat yang lembab. Filogeni internal terbaru mendukung pembagian Platyhelminthes ke dalam dua kelompok utama yaitu Archoophora dan Neoophora. Archoophora temasuk kelompok-kelompok dengan telur endolecithal terdiri dari Catenulida, Polycladida, dan Macrostomida. Neoophora termasuk kelompok-kelompok dengan telur ektolecital yang terdiri Trematoda, Cestoda, dan Monogenea (Teresa,2015)
     Catenuida adalah kelompok air tawar yang paling khas, yang diwakili oleh banyak spesies dari perairan pedalaman. Macrostomida kontinental memeiliki dua keluarga dengan beberapa spesies sebagian besar milik Macrostimum. Tricladida dengan dua keluarga juga memiliki banyak spesies yang tersebar diseluruh dunia (Carolina, 2015)
    Annelida atau cacing tersegmentasi adalah kelompok hewan beragam secara morfologis, dengan jumlah spesies sekitar 17.000 yang menghuni hampir habitat laut serta banyak lingkungan darat dan air tawar (Christoph, 2015). Annelida secara tradisional dibagi menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Namun, analisis filogenetik baru-baru ini menunjukkan bahwa Hirudinea bersarang dalam Oligochaeta paraphyletic yang membentuk clade yang sekarang disebut sebagai Clitellata (M. Teresa, 2014).
       Secara umum Annelida dapat dikarakterisasi sebagai organisme dengan beberapa pengulangan dari segmen yang diorganisasi secara identik dan biasanya mengandung karakter tertentu lainnya seperti kutikula kolagen, chitinous chaetae atau organ nuchal. Analisis clofistic berbasis morfologi pertama dari poluchaetes menunjukkan Polychaeta dan Clitellata sebagai sister group (Gunter, 2014).
    Dari penjelasan di atas telah mengetahui beberapa kelas dari filum Platyhelminthes dan Annelida. Oleh karena itu melalui artikel ini akan diulas beberapa kelas dari kedua filum tersebut untuk mengidentifikasi karakter morfologinya, mengklasifikasikan, dan membuat dendogram dari filum Platyhelminthes dan Annelida.

METODE PENELITIAN
     Lokasi penelitian terhadap spesimen yaitu di laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada hari Senin tanggal 19 Maret 2018 pada pukul 10.30-12.00 wib. Alat-alat yang digunakan yaitu lup, baki (papan seksi), pinset, dan silet. Bahan yang digunakan untuk penelitian yaitu spesimen filum platyhelminthes dan filum annelida.
        Penelitian yang dilakukan dengan mengamati karakteristik morfologi spesimen yang telah diletakkan diatas papan seksi (baki) menggunakan kaca pembesar (lup). Adapun karakter morfologi yang diamati untuk filum platyhelminthes  meliputi, bentuk tubuh, ada tidaknya anterior dan posterio, warna tubuh, simetri tubuh, dan ukuran tubuh. Setelah melakukan pengamatan, hasilnya digambarkan pada tabel dengan memberi keterangan pada bagian-bagian tubuhnya. Dengan mengetahui karakteristik morfologi tubuh spesimen, maka akan mempermudah menemukan klasifikasi spesimen mulai tingkat Kingdom sampai spesies. Kemudian, membuat dendogram untuk mengetahui hubungan antar spesies dalam satu filum tersebut. Cara tersebut sama dilakukan juga untuk mengamati filum annelida. 

HASIL

  

Platyhelminthes
Bentuk tubuh: pipih 
Daerah anterior dan posterior: -
Warna tubuh: putih kekuningan dengan bintik cokelat
Simetri tubuh: simetri bilateral
Ukuran tubuh: p= 4,3 cm ; l= 3 cm
Kingdom: Animalia
Phylum: Platyhelminthes
Class: Turbellaria
Order: Polycladida
Spesies: belum teridentifikasi (X)




Platyhelminthes
Bentuk tubuh: pipih 
Daerah anterior dan posterior: terlihat
Warna tubuh: hitam dan tepi berwarna putih
Simetri tubuh: bilateral
Ukuran tubuh: p= 0,4 cm ; l= 0,2 cm
Kingdom: Animalia
Phylum: Platyhelminthes
Class: Rhabditophore
Order: Tricladida
Family: Dugesisdae
Genus: 
Dugesia
Spesies: 
Dugesia sp



Annelida
Bentuk tubuh: memanjang, besegmen, dan setiap segmen ada setae
Anterior dan posterior: terlihat
Warna tubuh: hijau kekuningan 
Simetri tubuh: simetri bilateral
Ukuran tubuh: p= 7 cm ; l= 0,4 cm
Kingdom: Animalia
Phylum: Annelida 
Class: Polychaeta
Order: Phyllodocida
Family: Nereididae
Genus: Alitta
Spesies: Alitta sp.




Annelida
Bentuk tubuh: memanjang dan besegmen
Anterior dan posterior: terlihat
Warna tubuh: hitam kecokelatan 
Simetri tubuh: simetri bilateral
Ukuran tubuh: p= 18 cm ; l= 0,6 cm
Kingdom: Animalia
Phylum: Annelida 
Class: Clitellata
Order: Oligochaeta
Family: Lumbricidae
Genus: Lumbricus
Spesies: Lumbricus sp.



Kladogram



Kunci identifikasi
Polychaeta = 1b -4a
Oligochaeta =  1b-4b-5b

KEY TO THE ANNELID GROUPS
There are no keys to oligochaetes of the Southeast Asian region in particular, but
Brinkhurst and Jamieson (1971) provide keys that allow identification of most of the
species recorded from the region.
1. Chaetae absent .....................................................................................................................2
- Chaetae present .....................................................................................................................4
2. No anterior or posterior suckers present; 5 appendages on head as well as three jaws (2 ventral and 1 dorsal), head rounded in dorso-ventral aspect............................................................................. Polychaeta: HISTRIOBDELLIDAE (see Rouse 2004)
- Anterior and (usually) posterior disc-shaped attachment organs (suckers) present, appendages
on head present or absent, but if present then only two jaws present (1 dorsal and 1
ventral) and head squared to tapered.................................................................................. 3
3. Sometimes with short tentacles around the mouth and/or digitiform or multibranched dorsal appendages on some segments; protrusible proboscis absent; body consisting of head plus 11 body segments (Fig. 5); ectosymbiotic on astacid crayfish and a few other Crustacea...................................................................................................... Branchiobdellida
(not known from Southeast Asia)
- Without mouth tentacles and digitiform appendages but pharynx may be modified as a protrusible proboscis; body consisting of 34 segments (secondary annulations creating the appearance of more); blood-feeding forms temporarily parasitic on a range of hosts, otherwise free-living .................................................... Euhirudinea (leeches) (see Govedich et al. 2004)
4. Chaetae usually arising from distinct lateral projections of the body wall (parapodia) which
often also bear complex gills; chaetae often ornate, with even those of the otherwise oligochaete
like Capitellidae having brush-like tips; body often formed into distinct thoracic and abdominal
regions of different thickness or appearance; head often with eyes and complex appendages
such as palps or tentacles; usually marine or estuarine, few freshwater species .....................
................................................................................................... Polychaeta (see Rouse 2004)
- Chaetae not on parapodia, rarely ornate, at most forked with a few intermediate prongs (Fig. 1AI) or with a row of small teeth (Fig. 5G); body generally of uniform thickness and appearance except for a tapering tail end; gills rarely present, but if present then either 2 simple filaments on most segments or on the posterior segments only, or several simple filaments or lobes on the anal segment (Fig. 2); head simple: usually rounded and without ornamentations but a few species with either a single proboscis (Fig. 2C) or a single pair of simple pigmented eye spots; common in freshwater but many Tubificidae marine ............................................................. 5
5. Minute worms (12 mm long or chains of zooids up to 10 mm); hair chaetae in dorsal and ventral bundles (see Fig. 1); prostomium covered with cilia used for feeding and to propel worm in a gliding motion; intersegmental furrows usually inconspicuous or absent; head (premouth segment) often broader than rest of body when alive; body wall with refractile epidermal oil glands which are usually coloured in live specimens; clitellum abs................................................. Aphanoneura (see Pinder 2004)
- Often larger (1mm to several cm); hair chaetae normally restricted to dorsal bundles (except for Capilloventridae) or absent; prostomium not ciliated, locomotion by use of body wall musculature; generally with obvious intersegmental furrows; head not larger than rest of body (Fig. 2AC); epidermal oil glands absent; clitellum present in mature specimens ................................................................................ Oligochaeta


 PEMBAHASAN
 Berdasarkan hasil penelitian, spesimen pertama pada filum Platyhelminthes termasuk dalam kelas Turbellaria, ordo Polycladida. Spesimen ini belum diketahui nama spesiesnya. Berdasarkan informasi dari artikel Singapura tahun 2016 spesies ini disebut Silt flatworm untuk mempermudah penyebutan saja, karena masih dalam masa menunggu pengidentifikasian spesies. Spesies bentuknya pipih dan melebar, memiliki corak tubuh yang unik karena bintik-bintik pada tubuhnya seperti corak pada macan. Oleh karena itu, spesimen ini temasuk ordo Polycladida yaitu cacing pipih laut yang hidup bebas yang dikenal karena warna dan coraknya yang mencolok (Sudhanshu, 2017).
Spesimen kedua dari filum Platyhelminthes yaitu Dugesia sp.. spesies termasuk dalam ordo Tricladida. Spesies ini memiliki struktur lebih lengkap dari pada spesimen pertama dari filum Platyhelminthes. Spesies ini memiliki 3 lapisan yang terdiri dari ektoderm, mesoderm, dan endoderm, sehingga disebut tripoblastik. Dugesia sp., termasuk cacing pipih yang hidup bebas juga. Perbedaannya dengan spesies filum Platyhelminthes yaitu  Dugesia sp. memiliki eyespot pada bagian anteriornya.
Kedua spesies ini termasuk filum Platyhelminthes yang hidup dihabitat-habitat laut, perairan tawar, dan daratan yang lembab. Cacing ini dinamai demikian karena mereka memiliki tubuh kurus yang memipih secara dorsoventral (antara permukaan dorsal dan ventral) (Campbell,2012). Dari kedua spesies ini memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat oleh karena itu dalam dendogram kedua spesies ini bersebelahan (sister) yang disebabkan oleh ciri-cirinya yang sama yaitu berbentuk pipih.
Berdasarkan hasil penelitian filum Annelida terhadap spesies yang ketiga yaitu Alitta sp. termasuk dalam kelas Polychaeta. Spesies ini memiliki tubuh bersegmen dan disetiap parapodianya terdapat setae berupa bulu sepanjang sumbu anterior hingga posterior. Parapodia ini memiliki fungsi sebagai alat lokomosinya. Pada kebanyakan Polychaeta, parapodia dialiri oleh banyak pembuluh darah dan juga berfungsi sebagai insang (Campbell,2012). Polychaeta biasanya merupakan hewan yang paling banyak dan melimpah hidup di dalam pasir dan lumpur pantai. Cacing ini tidak bisa sering terlihat di permukaan, tetapi kadang-kadang mereka dapat membuat tanda-tanda halus dan jejak kehadiran mereka. Hanya sedikit dari mereka yang bisa hidup dalam celah-celah batu pantai dan di bawah batu besar. Mereka yang bisa bertahan hidup keras di kondisi lingkungan di atas batu biasanya hidup di koloni (P. Murugesan, 2015).
Spesies kedua dari filum Annelida yaitu spesies Lumbricus sp. yang termasuk dalam ordo Oligochaeta.  Spesies ini sering disebut cacing tanah yang tubuhnya penuh dengan segmen-segmen. Oligochaeta memiliki seta yang sedikit, relatif tersebar dan terbuat dari kitin cacing tanah memiliki clitelum, yang memiliki fungsi untuk menerima dan menyimpan sperma untuk sementara waktu. Cacing tanah ini termasuk hewan hermaprodit, namun mereka melakukan fertilisasi-silang (Campbell,2012). Dari kedua spesies filum Annelida ini termasuk memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat, terlihat dari dendogram kedua spesies tersebut termasuk sister.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa ordo Polycladida dan ordo Tricladida memiliki karakter morfologi yang sama yaitu tubuhnya berbentuk pipih. Kedua ordo ini termasuk filum Platyhelminthes memiliki hubungan sister yang sesuai hasil identifikasi karakter morfologinya dan dibuktikan dengan dendogram diatas. Selain itu, untuk ordo Oligochaeta dan ordo Polychaeta juga memiliki karakteristik morfologi yang sama yaitu tubuhnya bersegmen dan terdapat setae. Kedua ordo ini termasuk filum Annelida yang memiliki hubungan sister sesuai hasil identifikasi karakter morfologinya dan dibuktikan dengan dendogram.

DAFTAR PUSTAKA
A. Campbell, Neil. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Adell, Teresa, 2015. Platyhelminthes. Evolutionary Developmental Biology of Inverterbrates 3 Chapter. Dipublikasikan. Diakses melalui http://www.researchgate.net/publication/ 282249906_ Platyhelminthes.pdf tanggal 23 Maret 2018
Al-Quranulkarim dan terjemahan. 2015. Bandung: Cordoba
Bleidom, Christoph, 2015. Annelida. Evolutionary Developmental Biology of Inverterbrates 2 Chapter. Dipublikasikan. Diakses melalui http://www.researchgate.net/publication/281031251_Annelida.pdf tanggal 23 Maret 2018
Dixit, Sundhanshu, 2017. Two New Pseudoceros (Polycladida: Pseudocerotidae) and a Prostheceraeus (Polycladida: Euryleptidae) from Andaman and Nicobar Islan, India. Artikel. Dipublikasikan. Diakses melalui http://www.researchgate.net/publication/317134803_Two_New_Pseudoceros _Polycladida_Pseudocerotidae_and_a_Prostheceraeus_Polycladida_Euryleptidae_from_Andaman_and_Nicobar_Islan_India.pdf pada tanggal 26 maret 2018
Fact sheet, Wild, 2016. Silt Flatworm. Artikel. Dipublikasikan. Diakses melalui http://ww.wildsingapore.com pada tanggal 26 Maret 2018
Murugesan, P. dan S. Ajmal Khan, 2015. Polychaetes. Dipublikasikan. Diakses melalui http://dev.ourworld.unu.edu pada tanggal 26 Maret 2018
Norena, Carolina, 2015. Phylum Platyhelminthes. Dipublikasikan. Diakses melalui http://www.researchgate.net/publication/282566871_Phylum_Platyhelminthes.pdf tanggal 23 Maret 2018
Purschke, Gunter, 2014. Systematic, Evolution and Phylogeny of Annelida-A morphological perspective. Artikel. Dipublikasikan. Diakses melalui http://www.researchgate.net/publication/28615694_Systematic_evolution_and _phylogeny_of_ Annelida_-_A_morphological_perspective.pdf tanggal 24 Maret 2018
Teresa Aguado, M, 2014. 22.Annelida. Dipublikasikan. Diakses melalui http://www.researchgate.net/publication/264277019_22_Annelida.pdf tanggal 23 Maret 2018

Komentar

  1. Maaf tidak bisa sama seperti aslinya.. Setidaknya saya pernah berjuang...😊😊

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Identifikasi Kodok dan Katak

Identifikasi Spesimen Filum Arthropoda

Identifikasi Spesimen Filum Annelida, Nematoda dan Platyhelminthes